tuturku

Monday, September 25, 2006

Sebutir Proyektil Ketidakadilan

Malam gulita berpayung awan gelap
Hitam pekat berkumpul
Mencurah gerimis tipis
menangisi tanah berbalur darah

Blarrr ...

Timah panas dilontarkan pelatuk bedil-bedil
Sepersekian ribu detik membelah udara
Sepersekian ribu detik selanjutnya
menghujam kulit menembus jantung

Membelah dan merobek pembuluh darah
Menjemput sakratul maut dalam damai

Malam masih gulita berpayung awan gelap
Masih hitam pekat berkumpul
Masih mencurahkan gerimis tipis
Masih menangisi tanah berbalur darah

Ditambah bau mesiu dan pengkhianatan keadilan tersisa

Jakarta, 25 September 2006, 4:59 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home