tuturku

Sunday, April 03, 2005

Stasi Terakhir Sang Musafir

Dia yang terpilih dan dipilih untuk mengawal dunia ini menjadikan perubahan yang lebih baik.Dalam setiap perjalanannya Dia membawakan damai sejahtera. Dia yang membiaskan perbedaan antar umat manusia, tanpa ada sekat-sekat yang melekat didalamnya, tak ada yang membedakan manusia semuanya sederajat sama. Dia membelai umat manusia dengan kasih sayang, yang merasa kehausan akan itu.

Ketika harapan perdamaian itu hampir pupus Dia menyibakkan awan mendung untuk dapat membukakan cahaya masuk ke dunia ini. Memberikan kehidupan bagi semuanya, menumbuhkan semangat saling mencintai.

Belenggu dilepaskannya untuk memulai sesuatu yang baru bagi dunia. yang membawa perubahan. Uni Soviet, Cina, Kuba Dia sambangi untuk menjamah untuk dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi dunia. Salak senapan tidak harus dibalas dengan salak senapan. Demikian pula ketika mengunjungi negara-negara lain, berlutut mencium bumi memberikan arti bahwa Dia sangat mencintai dunia ini. Harapannya agar umat manusia dapat saling merangkul, berpegangan tangan untuk menjadikan dunia lebih baik.

Orang yang sakit dan tertindas dijamahnya untuk diberikan kekuatan dalam kehidupannya. Bahkan kepada seorang yang hampir saja menghilangkan nyawanya dengan lontaran peluru yang merobek perutnya, Ia belai dengan penuh kasih tanpa ada rasa dendam.

Meluruskan kembali arti kehidupan yang telah berubah, menolak perkawinan sesama jenis, menolak aborsi, dan pornografi.

Menghidupkan kembali orang-orang muda yang telah lama hilang dalam lingkungannya. Peduli akan masa depan mereka untuk dapat membangun kehidupan mereka menggarami dunia.

Dia telah menyampaikan kabar baik selama ini. Dan stasi terakhir telah tepat dihadapannya. Pintu surga akan dibukakan baginya untuk dapat disambut di kerajaan Allah.

Selamat Jalan Lolek ...